Di dalam sebuah hadits dalam kitab Shahihain disebutkan seperti berikut. Ketika Rasulullah S.a.w masuk ke dalam rumah Sa'ad bin Abi Waqqash r.a dalam rangka menjenguknya, maka Sa'ad bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai harta, sedangkan tidak ada orang mewarisiku kecuali hanya seorang anak perempuan. Maka bolehkah aku sedekahkan dua pertiga dari hartaku?"
Rasulullah S.a.w menjawab, "Tidak boleh." Sa'ad bertanya, "Bagaimana kalau dengan separuhnya?" Rasulullah S.a.w menjawab, "Jangan." Sa'ad bertanya, "Bagaimana kalau sepertiganya?" Rasulullah S.a.w menjawab, "Sepertiganya pun sudah cukup banyak."
Kemudian Rasulullah S.a.w bersabda,
إنَّكَ إنْ تَذَرْ وَرَثَتَكَ أغنِيَاءَ خيرٌ مِنْ أنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يتكفَّفُونَ النَّاسَ
"Sesungguhnya kamu bila meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan adalah lebih baik daripada kamu membiarkan mereka dalam keadaan miskin meminta-minta kepada orang lain."
Para ahli fiqh mengatakan, "Jika ahli waris si mayat adalah orang-orang yang berkecukupan, maka si mayat disunatkan berwasiat sebanyak sepertiga dari hartanya secara penuh. Jika ahli warisnya ialah orang-orang yang miskin, maka wasiatnya kurang dari sepertiga."
[Imam Ibnu Katsir - Tafsir Ibnu Katsir, Surah an-Nisaa', ayat 7 - 10]
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Terima kasih :)