Di dalam al-Kitab (Bible) ada menceritakan satu kisah di mana Nabi Yaakob a.s pernah bergusti dengan Tuhan dan mengalahkan Tuhan dalam perlawanan tersebut. Akan tetapi, ada blogger Kristian dari blog kristenmenjawab.blogspot.com telah menafikan hal tersebut dan mengatakan bergusti itu bukan sebenar-benarnya bergusti.
Di ayat ini tidak dikatakan yakub bergumul face to face dengan Allah (יהוה - YHVH), melainkan perwakilan dari Allah (malaikat). Perlu dipahami bahwa dalam alkitab indonesia LAI, pribadi Allah, atau Allah sendiri di tulis menggunakan huruf besar "ALLAH" atau "TUHAN". ALLAH=TUHAN=Yahweh=יהוה - YHVH. sedangkan laki2 disana ditulis dengan huruf kecil. jadi itu bukan merujuk pada pribadi TUHAN.
Perhatikan, kata "orang itu" diawali dengan huruf kecil.Perhatikan lagi kalimat ini "sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia". Bukan dikatakan "engkau telah bergumul melawan Aku (ALLAH)/ALLAH/TUHAN".
Sila rujuk http://kristenmenjawab.blogspot.my/2010/09/tuhan-kalah-dalam-berduel-melawa-yakub.html
Beliau mengatakan bahawa Nabi Yaakob tidak dikatakan bergumul (bergusti / bergulat / berkelahi) face to face (bersemuka) dengan Allah. Sedangkan mari kita lihat ayat sambungannya di dalam kitab tersebut.
Kejadian 32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
32:30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
Di dalam Terjemahan Lama pula di sebut;
32:30 Maka dinamai oleh Yakub akan tempat itu Peniel, karena katanya: Sudah kulihat Allah muka dengan muka, maka nyawaku selamatlah.
Di dalam ayat 32:30 menyebut Nabi Yaakob berkata bahawa dia telah melihat Allah secara bersemuka. Maka kenapa blogger kristenmenjawab.blogspot.com mengatakan
Di ayat ini tidak dikatakan yakub bergumul face to face dengan Allah
Dia kemudiannya menambah lagi, bahawa bergulat di situ bukan bermakna berkelahi seperti yang kita biasa fahami, tetapi ia mempunyai maksud yang tersirat.
Jadi jelas yakub bukan bergumul dalam arti berkelahi. Dalam mempelajari kitab ada istilah tipologi. Tipologi adalah studi tentang peristiwa yang mempunyai arti rohani. Banyak orang kristen berkata "saya sedang bergumul dalam doa kepada tuhan agar penyakit saya disembuhkan.". Atau ungkapan seperti ini. Tiap hari dia bergumul dengan buku saja. dls. Bukan berarti mereka adu jotos sama tuhan. hehehe.
Baiklah, jika ayat tersebut tidak membawa maksud 'berkelahi', kenapa disebutkan ayat ini seterusnya?
32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
Jadi apa pula maksud memukul sendi pangkal peha hingga sendi tersebut terpelecok (terseliuh) jika ia bukannya satu pergulatan (bergusti)?
Dan untuk membuktikan lagi bahawa itu sememangnya adalah satu perihal bergusti, dengan melihat ayat sambungan seterusnya dalam kitab Kejadian itu;
32:32 Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha, karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.
Snapshot dari laman web http://sabdaweb.sabda.org
Perhatikan dengan betul ayat 32:32 di atas , di situ menyebut perkataan 'Dia' dengan D huruf besar. Biasanya jika diletakkan huruf besar begitu dalam al-Kitab, ia merujuk kepada Tuhan. Ini membuatkan kenyataan blogger tadi tentang penggunaan huruf besar dan huruf kecil itu diragukan. (Tambah lagi, ayat asal di dalam al-Kitab bahasa Ibrani tidak ada penggunaan huruf besar atau kecil pun)
Dan adalah masuk akal jika dikatakan penggunaan 'huruf kecil' sebelum Yaakob dinamakan sebagai Israel itu kerana ia masih misteri, dan selepas itu pada ayat terakhir di atas, digunakan huruf besar pula setelah ayat seterusnya menyatakan Yaakob melihat Tuhan dari muka ke muka itu.
Kemudian, kenapa hinggakan orang-orang Israel tidak makan daging yang menutupi sendi pangkal peha jika tidak peristiwa itu betul-betul MEMUKUL pangkal peha Yaakob? Hinggakan Nabi Yaakob menjadi pincang (tempang) ketika itu.
Kesimpulannya, jika betul kejadian tersebut menceritakan perihal Nabi Yaakob bergusti dengan Tuhan sehinggakan Tuhan kalah, maka ia adalah satu pendustaan dan penghinaan terhadap Tuhan. Manakala, jika ianya merupakan satu kesalahan catatan oleh penulis al-Kitab, maka ia menunjukkan satu lagi kecacatan dalam al-Kitab di samping banyak lagi kecacatan lain.
Sekian jawapan ringkas, terpulang pada perkiraan anda untuk menerima hujjah siapa yang lebih kuat. Tiada paksaan untuk anda percaya atau tidak tulisan di atas. Peace and justice for all :-)
Wallahu a'lam .......
p/s : Al-Kitab yang menjadi rujukan tulisan di atas ialah al-Kitab Terjemahan Baru dan al-Kitab Terjemahan Lama.
