Para Imam Masjid di Xinjiang China dipaksa menari (joget) dan mengucapkan sumpah untuk menjauhkan anak-anak dari Islam dan melarang para pemuda mendekati masjid.
Imam masjid di Xinjiang (Turkestan Timur) seperti yang dilaporkan Mi'raj Islamic News Agency (MINA) dari World Buletin melaporkan mereka terpaksa berkumpul di sebuah lapangan untuk menari dan menyanyi dengan menyebutkan slogan "Pendapatan kami berasal dari Parti Komunis China (CKP) bukan dari Allah".
Mereka yang juga Muslim Uighur itu dipaksa untuk memberikan pidato yang isinya menyatakan para pemuda untuk menjauhi masjid dan mengatakan solat berbahaya bagi kesihatan. Oleh itu mereka menggalakkan Muslim untuk menukar solat dengan menari.
Di lapangan itu mereka juga dipaksa mengibarkan slogan-slogan memuliakan negara atas agama, seperti "Keamanan negara memberikan ketenangan bagi jiwa".
Para guru perempuan diperintahkan mengajar anak-anak untuk menjauhi pendidikan agama dan memaksa mereka bersumpah untuk menjauhkan anak-anak dari ajaran agama.
Tindakan itu sangat bertentangan dengan kebebasan beragama yang dilaksanakan China.
Uighur adalah kumpulan Muslim minoriti yang berbicara dengan bahasa Turki, jumlah mereka hanya 45 peratus daripada penduduk Xinjiang.
Mereka menuduh kerajaan China melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan diskriminasi.
Pada November lalu, Muslim Uighur Xinjiang dilarang melakukan kegiatan agama di bangunan-bangunan kerajaan, setelah mengenakan pakaian atau lambang yang berkaitan dengan Islam.
Ogos lalu, Xinjiang utara Karamay melarang pemuda berjanggut dan wanita yang menggunakan tudung berada di tempat awam.
[MINA]
p/s: Astaghfirullah al'adzhiim ....... :-( Sentiasalah kita berdoa agar Allah S.w.t bantu mereka-mereka yang dizalimi, permudahkan mereka, tabahkan hati mereka dan menghinakan mereka-mereka yang zalim.
wahh ini tidak bisa di biarkan ini,, melangggar ham,,
BalasPadamKubah masjid