Abu Daud berkata dalam kitab Al-Qadar, Muhammad bin Yahya bin Faris telah menceritakan kepada kami, Abdur Razzaq telah menceritakan kepada kami, Muammar telah menceritakan kepada kami, dari az-Zuhry, dari Ibnu Thawus, dari ayahnya dia berkata, "Isa ibnu Maryam pernah berjumpa dengan Iblis, dia berkata, "Tidak-kah kamu mengetahui bahawa tidak akan menimpa sesuatu pun kecuali apa yang telah ditetapkan bagimu?" Iblis menjawab, "Pergilah ke puncak gunung ini, lalu jatuhkan dirimu dari puncak tersebut. Lalu cermatilah, adakah kamu masih hidup atau tidak?"
Ibnu Thawus berkata dari ayahnya, Isa berkata, "Tidakkah kamu mengetahui bahawa Allah Ta'ala berfirman, "Hambaku tidak ada yang memaksa-Ku. Tetapi Aku berbuat sesuai dengan kehendak-Ku."
Az-Zuhry berkata, "Sesungguhnya seorang hamba tidak dapat menguji Rabbnya, namun Allah yang menguji hamba-Nya."
Abu Daud berkata, Ahmad bin Abdah telah menceritakan kepada kami, Sufyan telah menceritakan kepada kami dari Amr, dari Thawus dia berkata, Syaitan datang kepada Isa ibnu Maryam seraya berkata, "Bukankah kamu mengatakan bahawa kamu adalah yang benar? Pergilah ke udara lalu jatuhkan dirimu." Isa berkata, "Celakalah dirimu, bukankah Allah telah berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah kamu meminta kematian kepada-Ku. Sesungguhnya Aku berbuat sesuai dengan kehendak-Ku."
Abu Bakar bin Abi Dunya berkata, Syuraih bin Yunus telah menceritakan kepada kami, Ali bin Tsabit telah menceritakan kepada kami, dari al-Khattab bin al-Qasim, dari Abu Utsman, "Isa a.s pernah shalat di atas gunung, lalu Iblis datang kepadanya seraya berkata, "Bukankah kamu yang mengatakan bahawa segala sesuatu terjadi berdasarkan kepada Qadha' dan Qadar?" Isa menjawab, "Benar." Iblis melanjutkan, "Lemparkan dirimu dari atas gunung ini, lalu katakan bahawa Allah telah mentakdirkan aku." Isa menjawab, Wahai yang terlaknat! Allah yang menguji hamba, bukannya hamba yang menguji Allah Azza wa Jalla."
Abu Bakr bin Abi Dunya berkata, al-Fadhl bin Musa al-Bashry telah menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Basyar telah menceritakan kepada kami, saya mendengar Sufyan bin 'Uyainah berkata, "Isa Ibnu Maryam pernah bertemu dengan Iblis.
Iblis berkata kepadanya, "Wahai Isa ibnu Maryam yang memiliki keagungan Rububiyyah, engkau mampu berbicara ketika engkau masih kecil tatkala engkau berada dalam buaian. Sebelumnya, tidak ada seorang pun yang berbicara di waktu kecil."
Isa a.s menjawab, "Sifat Rububiyyah hanya milik Allah Yang Menghidupkan dan Mematikan. Orang yang aku hidupkan, akan dihidupkan kembali oleh Allah."
Iblis berkata, "Demi Allah, engkau adalah tuhan di langit dan tuhan di bumi."
Sufyan bin 'Uyainah berkata, "Lalu malaikat Jibril memukul sayapnya ke arah Iblis hingga dia terpelanting sejauh pancaran matahari. Kemudian Jibril memukul kedua sayapnya lagi ke arah Iblis hingga dia terpelanting sampai ke mata air yang panas. Kemudian Jibril memukul sayapnya lagi ke arah Iblis, hingga menenggelamkan-nya di lautan ketujuh."
Dalam sebuah riwayat disebutkan, lalu Iblis masuk ke dalam lautan tersebut, hingga dia mengecapi rasanya lumpur. Lalu dia keluar darinya seraya berkata, "Tidaklah merasakan seorang pun yang bertemu dengan orang lain seperti yang aku rasakan tatkala aku bertemu dengan-mu wahai anak Maryam."
Al-Hafidz Abu Bakr al-Khatib berkata, Abu al-Hasan bin Zarqawieh telah memberitahuku, Abu Bakr Ahmad bin Sayyidiy telah memberitahu kepada kami, Abu Muhammad al-Hasan bin Ali al-Qaththan telah menceritakan kepada kami, Ismail bin Isa al-'Aththar telah menceritakan kepada kami, Ali bin 'Ashim telah memberitahu kepada kami, Abu Salamah Suwaid telah menceritakan kepadaku dari sebahagian sahabat, dia berkata, "Isa pernah shalat di Baitul Maqdis, lalu pergi. Di sebuah jalan yang mencuram, Iblis menghadang dan menghalangnya seraya mengajaknya berbincang, "Engkau tidak layak menjadi seorang hamba."
Iblis tersebut banyak berbicara kepadanya sedangkan Isa ingin segera berpaling darinya. Iblis tidak memberi kesempatan kepadanya untuk meninggalkannya, dia terus berkata, "Wahai Isa, engkau tidak layak menjadi seorang hamba."
Dia melanjutkan, "Lalu Isa meminta pertolongan kepada Allah. Lalu malaikat Jibril dan Mikail datang dan ketika Iblis melihat keduanya serta merta dia berhenti dari mengganggu Isa. Setelah berada di puncak gunung bersamanya, maka kedua malaikat tersebut melindungi Isa. Lantas Jibril memukul sayapnya ke arah Iblis dan melemparnya ke dalam lembah."
Iblis kembali menemui Isa dan dia mengetahui bahawa kedua malaikat tersebut hanya diperintahkan sebatas itu, lalu dia berkata kepada Isa, "Telah aku katakan bahawa tidak layak kamu menjadi seorang hamba. Kemarahanmu tidak selayaknya kemarahan seorang hamba. Aku telah mengetahui apa yang aku lakukan ke atas dirimu sehingga kamu murka, namun aku mengajakmu pada satu hal yang memang menjadi hakmu. Perintahkan-lah kepada para syaitan untuk mentaatimu, nescaya mereka akan mentaatimu. Sekiranya ada manusia yang menyaksikan bahawa para syaitan mentaatimu, nescaya mereka akan menyembahmu. Aku tidak mengatakan supaya kamu menjadi tuhan yang tidak ada tuhan selain-mu. Namun ketaatan terhadap Allah sebagai Tuhan di langit dan kamu tuhan di bumi."
Ketika mendengar hal itu, maka Isa memohon pertolongan dari Allah dan menyeru dengan seruan yang keras. Tiba-tiba Israfil telah turun. Lantas malaikat Jibril dan Mikail melihatnya, dan Iblis pun berhenti dari menggoda Isa.
Setelah dia bergabung bersama mereka, maka Israfil memukul sayapnya ke arah Iblis dan melemparnya ke pusat matahari. Lalu memukulnya yang kedua kali, lantas Iblis jatuh tersungkur.
Suatu ketika Isa melintasi tempat tersebut, lantas Iblis berkata, "Wahai Isa, hari ini aku merasakan keletihan yang amat sangat. Lantas Iblis dilemparkan ke dalam pusat matahari. Di sana dia mendapati ada 7 malaikat. Iblis ditenggelamkan di tempat itu. Setiap kali hendak keluar, maka dia ditenggelamkan lagi di tempat yang sangat panas tersebut. Demi Allah, selepas itu Iblis tidak kembali lagi untuk menggodanya."
Dia berkata, Ismail al-'Aththar telah menceritakan kepada kami, Abu Hudzaifah telah menceritakan kepada kami, dia berkata, "Dan berkumpul-lah para syaitan bersamanya, seraya berkata, "Hai pemimpin kami, kamu telah mengalami keletihan." Iblis berkata, "Orang ini adalah ma'shum. Aku tidak memiliki jalan untuk menggodanya. Aku akan menyesatkan ramai sekali manusia dan aku akan membisikkan kepada mereka hawa nafsu yang bermacam-macam. Aku akan jadikan mereka berkelompok-kelompok. Mereka akan menjadikan Isa dan ibunya sebagai tuhan selain Allah."
Allah Ta'ala menurunkan ayat berkaitan dengan penjagaan-Nya dari Iblis dengan menyebutkan nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada Isa. Allah Ta'ala berfirman, "Wahai Isa ibnu Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus." Iaitu Aku kuatkan kamu dengan malaikat Jibril. Dan firman Allah Ta'ala, "Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa, dan (ingatlah) sewaktu Aku ajar kamu menulis hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) sewaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung."
[Imam Ibnu Katsir - Qishashul Anbiya']
Ibnu Thawus berkata dari ayahnya, Isa berkata, "Tidakkah kamu mengetahui bahawa Allah Ta'ala berfirman, "Hambaku tidak ada yang memaksa-Ku. Tetapi Aku berbuat sesuai dengan kehendak-Ku."
Az-Zuhry berkata, "Sesungguhnya seorang hamba tidak dapat menguji Rabbnya, namun Allah yang menguji hamba-Nya."
Abu Daud berkata, Ahmad bin Abdah telah menceritakan kepada kami, Sufyan telah menceritakan kepada kami dari Amr, dari Thawus dia berkata, Syaitan datang kepada Isa ibnu Maryam seraya berkata, "Bukankah kamu mengatakan bahawa kamu adalah yang benar? Pergilah ke udara lalu jatuhkan dirimu." Isa berkata, "Celakalah dirimu, bukankah Allah telah berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah kamu meminta kematian kepada-Ku. Sesungguhnya Aku berbuat sesuai dengan kehendak-Ku."
Abu Bakar bin Abi Dunya berkata, Syuraih bin Yunus telah menceritakan kepada kami, Ali bin Tsabit telah menceritakan kepada kami, dari al-Khattab bin al-Qasim, dari Abu Utsman, "Isa a.s pernah shalat di atas gunung, lalu Iblis datang kepadanya seraya berkata, "Bukankah kamu yang mengatakan bahawa segala sesuatu terjadi berdasarkan kepada Qadha' dan Qadar?" Isa menjawab, "Benar." Iblis melanjutkan, "Lemparkan dirimu dari atas gunung ini, lalu katakan bahawa Allah telah mentakdirkan aku." Isa menjawab, Wahai yang terlaknat! Allah yang menguji hamba, bukannya hamba yang menguji Allah Azza wa Jalla."
Abu Bakr bin Abi Dunya berkata, al-Fadhl bin Musa al-Bashry telah menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Basyar telah menceritakan kepada kami, saya mendengar Sufyan bin 'Uyainah berkata, "Isa Ibnu Maryam pernah bertemu dengan Iblis.
Iblis berkata kepadanya, "Wahai Isa ibnu Maryam yang memiliki keagungan Rububiyyah, engkau mampu berbicara ketika engkau masih kecil tatkala engkau berada dalam buaian. Sebelumnya, tidak ada seorang pun yang berbicara di waktu kecil."
Isa a.s menjawab, "Sifat Rububiyyah hanya milik Allah Yang Menghidupkan dan Mematikan. Orang yang aku hidupkan, akan dihidupkan kembali oleh Allah."
Iblis berkata, "Demi Allah, engkau adalah tuhan di langit dan tuhan di bumi."
Sufyan bin 'Uyainah berkata, "Lalu malaikat Jibril memukul sayapnya ke arah Iblis hingga dia terpelanting sejauh pancaran matahari. Kemudian Jibril memukul kedua sayapnya lagi ke arah Iblis hingga dia terpelanting sampai ke mata air yang panas. Kemudian Jibril memukul sayapnya lagi ke arah Iblis, hingga menenggelamkan-nya di lautan ketujuh."
Dalam sebuah riwayat disebutkan, lalu Iblis masuk ke dalam lautan tersebut, hingga dia mengecapi rasanya lumpur. Lalu dia keluar darinya seraya berkata, "Tidaklah merasakan seorang pun yang bertemu dengan orang lain seperti yang aku rasakan tatkala aku bertemu dengan-mu wahai anak Maryam."
Al-Hafidz Abu Bakr al-Khatib berkata, Abu al-Hasan bin Zarqawieh telah memberitahuku, Abu Bakr Ahmad bin Sayyidiy telah memberitahu kepada kami, Abu Muhammad al-Hasan bin Ali al-Qaththan telah menceritakan kepada kami, Ismail bin Isa al-'Aththar telah menceritakan kepada kami, Ali bin 'Ashim telah memberitahu kepada kami, Abu Salamah Suwaid telah menceritakan kepadaku dari sebahagian sahabat, dia berkata, "Isa pernah shalat di Baitul Maqdis, lalu pergi. Di sebuah jalan yang mencuram, Iblis menghadang dan menghalangnya seraya mengajaknya berbincang, "Engkau tidak layak menjadi seorang hamba."
Iblis tersebut banyak berbicara kepadanya sedangkan Isa ingin segera berpaling darinya. Iblis tidak memberi kesempatan kepadanya untuk meninggalkannya, dia terus berkata, "Wahai Isa, engkau tidak layak menjadi seorang hamba."
Dia melanjutkan, "Lalu Isa meminta pertolongan kepada Allah. Lalu malaikat Jibril dan Mikail datang dan ketika Iblis melihat keduanya serta merta dia berhenti dari mengganggu Isa. Setelah berada di puncak gunung bersamanya, maka kedua malaikat tersebut melindungi Isa. Lantas Jibril memukul sayapnya ke arah Iblis dan melemparnya ke dalam lembah."
Iblis kembali menemui Isa dan dia mengetahui bahawa kedua malaikat tersebut hanya diperintahkan sebatas itu, lalu dia berkata kepada Isa, "Telah aku katakan bahawa tidak layak kamu menjadi seorang hamba. Kemarahanmu tidak selayaknya kemarahan seorang hamba. Aku telah mengetahui apa yang aku lakukan ke atas dirimu sehingga kamu murka, namun aku mengajakmu pada satu hal yang memang menjadi hakmu. Perintahkan-lah kepada para syaitan untuk mentaatimu, nescaya mereka akan mentaatimu. Sekiranya ada manusia yang menyaksikan bahawa para syaitan mentaatimu, nescaya mereka akan menyembahmu. Aku tidak mengatakan supaya kamu menjadi tuhan yang tidak ada tuhan selain-mu. Namun ketaatan terhadap Allah sebagai Tuhan di langit dan kamu tuhan di bumi."
Ketika mendengar hal itu, maka Isa memohon pertolongan dari Allah dan menyeru dengan seruan yang keras. Tiba-tiba Israfil telah turun. Lantas malaikat Jibril dan Mikail melihatnya, dan Iblis pun berhenti dari menggoda Isa.
Setelah dia bergabung bersama mereka, maka Israfil memukul sayapnya ke arah Iblis dan melemparnya ke pusat matahari. Lalu memukulnya yang kedua kali, lantas Iblis jatuh tersungkur.
Suatu ketika Isa melintasi tempat tersebut, lantas Iblis berkata, "Wahai Isa, hari ini aku merasakan keletihan yang amat sangat. Lantas Iblis dilemparkan ke dalam pusat matahari. Di sana dia mendapati ada 7 malaikat. Iblis ditenggelamkan di tempat itu. Setiap kali hendak keluar, maka dia ditenggelamkan lagi di tempat yang sangat panas tersebut. Demi Allah, selepas itu Iblis tidak kembali lagi untuk menggodanya."
Dia berkata, Ismail al-'Aththar telah menceritakan kepada kami, Abu Hudzaifah telah menceritakan kepada kami, dia berkata, "Dan berkumpul-lah para syaitan bersamanya, seraya berkata, "Hai pemimpin kami, kamu telah mengalami keletihan." Iblis berkata, "Orang ini adalah ma'shum. Aku tidak memiliki jalan untuk menggodanya. Aku akan menyesatkan ramai sekali manusia dan aku akan membisikkan kepada mereka hawa nafsu yang bermacam-macam. Aku akan jadikan mereka berkelompok-kelompok. Mereka akan menjadikan Isa dan ibunya sebagai tuhan selain Allah."
Allah Ta'ala menurunkan ayat berkaitan dengan penjagaan-Nya dari Iblis dengan menyebutkan nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada Isa. Allah Ta'ala berfirman, "Wahai Isa ibnu Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus." Iaitu Aku kuatkan kamu dengan malaikat Jibril. Dan firman Allah Ta'ala, "Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa, dan (ingatlah) sewaktu Aku ajar kamu menulis hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) sewaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung."
[Imam Ibnu Katsir - Qishashul Anbiya']
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Terima kasih :)