Khamis, 26 Jun 2014

Kisah malaikat mengangkat Gunung Thur di atas kepala kaum Bani Israel

Gunung Thur Sinai
"Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Kami mengangkat Gunung (Thur Sinai) ke atas mereka (Bani Israel) seolah-olah gunung itu naungan awan ......." [Surah Al-A'raaf : 171]

Sufyan As-Tsauri telah meriwayatkan dari Al-A'masy, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a, bahawa para malaikat mengangkat gunung itu ke atas kepala mereka. Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya; 

"Dan telah kami angkat ke atas (kepala) mereka Gunung Thur." [Surah An-Nisaa' : 154] 

Al-Qasim ibnu Abu Ayyub telah meriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahawa setelah (Bani Israel selamat dari kejaran Fir'aun), maka Nabi Musa a.s membawa mereka menuju ke Jerussalem, dan Musa a.s. mengambil luh-luh yang telah dilemparkan-nya itu sesudah amarah-nya reda. Kemudian Nabi Musa memerintahkan kepada mereka berbagai macam pekerjaan sesuai dengan wahyu Allah yang harus dia sampaikan kepada mereka, dan ternyata pekerjaan-pekerjaan itu berat bagi mereka, lalu mereka menolak, tidak mahu menerimanya, hingga Allah mencabut gunung dan mengangkatnya ke atas kepala mereka.

"....... seolah-olah gunung itu naungan awan." [Surah Al-A'raaf : 171] 

Gunung tersebut diangkat oleh para malaikat ke atas kepala mereka. Demikianlah menurut riwayat Imam Nasa-i secara panjang lebar.

Sunaid ibnu Daud telah meriwayatkan di dalam kitab Tafsir-nya dari Hajjaj ibnu Muhammad, dari Abu Bakar ibnu Abdullah yang mengatakan bahawa dikatakan kepada mereka, "Ini adalah Kitab, mahukah kamu menerimanya? Di dalamnya terkandung penjelasan semua yang dihalalkan bagi kalian, semua yang diharamkan bagi kalian, semua perintah Allah kepada kalian, dan semua larangan-Nya kepada kalian." 

Mereka menjawab, "Paparkanlah kepada kami semua isi yang terkandung di dalamnya. Jika fardhu-fardhu dan batasan-batasannya mudah, maka kami mahu menerimanya." Dikatakan kepada mereka, "Terimalah oleh kalian semua yang terkandung di dalamnya." Mereka menjawab, "Tidak, sebelum kami mengetahui semua isinya, bagaimanakah batasan-batasan dan fardhu-fardhunya?" Mereka berkali-kali menjawab pertanyaan Allah dengan jawapan tersebut. Maka Allah memerintahkan kepada gunung untuk terangkat, lalu gunung itu terangkat di langit; hingga ketika gunung itu telah berada di atas kepala mereka, Musa a.s. berkata kepada mereka, "Tidakkah kalian melihat apa yang telah difirmankan oleh Tuhan? Jika kalian menolak, tidak mahu menerima Taurat secara bulat-bulat berikut semua yang terkandung di dalamnya, sungguh aku benar-benar akan menimpakan gunung ini kepada kalian."

Abu Bakar ibnu Abdullah mengatakan, telah menceritakan kepadanya Al-Hasan Al-Bashri, bahawa tatkala mereka (Bani Israel) melihat gunung itu terangkat di atas kepala mereka, maka masing-masing dari mereka menyungkur bersujud pada pelipis (bahagian antara mata dengan telinga) sebelah kirinya, sedangkan mata kanan mereka melihat ke arah gunung itu, kerana takut akan menimpa diri mereka. Maka demikian pula di masa sekarang, tidak ada seorang Yahudi pun di muka bumi ini melainkan bila sujud pasti pada pelipis kirinya. Mereka menduga bahawa cara sujud inilah yang menyebabkan terhapusnya seksaan.

Abu Bakar mengatakan bahawa setelah luh-luh itu dibentangkan, ternyata di dalamnya terdapat "kitabullah" yang ditulis-Nya dengan tangan (kekuasaan)-Nya sendiri. Maka tiada suatu gunung, tiada pepohonan, dan tiada bebatuan pun di muka bumi ini melainkan bergetar kerananya. Dan sekarang tidak ada seorang Yahudi pun di muka bumi ini (baik yang kecil mahupun yang dewasa) bila dibacakan kepadanya kitab Taurat, melainkan pasti bergetar dan menggeleng-gelengkan kepala kerananya, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya: 

"Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu." [Surah al-Israa' : 51]

[Imam Ibnu Katsir - Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Surah al-A'raaf, ayat 171]


As-Saddi mengatakan, "Ketika mereka membangkang untuk sujud, maka Allah S.w.t memerintahkan kepada gunung untuk runtuh menimpa mereka. Lalu mereka melihat gunung tersebut telah menutupi mereka, akhirnya mereka jatuh tersungkur bersujud. Tetapi mereka hanya sujud dengan separuh badan mereka, sedangkan separuh yang lainnya melihat ke arah gunung tersebut. Akhirnya Allah kasihan kepada keadaan mereka, lalu mengembalikan gunung tersebut ke tempatnya, menjauhi mereka."

[Imam Ibnu Katsir - Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Surah al-Baqarah, ayat 64]

Wallahu a'lam .......

3 ulasan:

  1. bukan gunung thursina tetapi bukit thursina yg berada di palestina.
    nabi musa a.s telah menerima sebuah tabuk yg berisikan perintah2 untuk bangsa israel,bukan gunung beneran yg di angkat di atas kepala bangsa israel loh.
    kita tahu bahwa bangsa israel adalah bangsa yg amat keras kepala dan amat berat bagi mereka untuk menerima perintah-perintah ini, itulah maksudnya.
    yg malaikat mengangkat gunung ke atas kepala bangsa israel itu tidak realistis.

    ustadz sayyid habib yahya

    BalasPadam
    Balasan
    1. BUKIT atau GUNUNG hanya ISTILAH zaman moden untuk membezakan KETINGGIAN ... Kalau ikut Bahasa Arab, Jabal pun makna bukit, dan Jabal juga makna Gunung.

      Point yang PENTING nya ialah, MALAIKAT mengangkat BUKIT / GUNUNG itu ke atas kepala mereka sebagai PENGAJARAN. Wallahu a'lam :-)

      Padam
  2. assalamualaikum wr.wb,

    sekali lagi sebagai ilmu pelajaran.
    Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa".

    Bukan malaikat yg mengangkat luh yg berisikan firman2 Allah yg terbuat dari batu bukit thursina tetapi nabi musa lah yg mengangkatnya ke atas kepala bani israel ketika mengangkat sumpah dan peristiwa ini terjadi tatkala nabi musa berdiri di atas bukit thursina sambil mengangkat lih batu tersebut yg berisikan firman2.

    terima kasih.

    wassalamualaikum wr.wb,

    ustadz sayyid habib yahya

    BalasPadam

Terima kasih :)

Unikversiti Designed by Templateism.com & Copy Blogger Themes

Dikuasakan oleh Blogger.