Pemimpin dan pengikut sufi telah mengancam akan melancarkan perang sufi pada mereka yang bertanggung jawab atas penghancuran tempat suci milik keluarga Nabi Muhammad S.a.w, menggambarkan diri mereka sebagai tentera Allah yang dipertanggungjawabkan untuk mempertahankan kuil dan makam itu.
Beberapa pengikut tasawuf baru-baru ini menuduh Salafi Muslim menyerang dan menghancurkan tempat pemujaan milik ulama sufi di berbagai wilayah Mesir, termasuk Alexandria, Beheira dan Monufiya.

Para sufi juga meminta semua murid Sufi untuk bersatu dalam rangka menghentikan apa yang mereka gambarkan sebagai "premanisme Salafi" di kuil, serta pembentukan jawatankuasa sufi sekitar semua kuil untuk melindungi mereka.
Selama protes, sejumlah sepanduk diangkat seperti "Tidak kepada pemusnahan tempat-tempat suci" dan "Kami meminta kerajaan Mesir dan SCAF untuk melindungi tempat-tempat suci dan identiti Islam Mesir."
Sementara itu, sejumlah murid sufi berusaha untuk memimpin protes di luar Square. Namun, dihentikan oleh pemimpin kumpulan Rifai sufi, yang memerintahkan mereka untuk tidak meninggalkan Square untuk mengelakkan gangguan lalu lintas di Azhar Street.
Protes itu bergabung dengan sejumlah pemimpin komuniti Syiah Mesir, dipimpin oleh pemimpin Syiah Mesir Mohamed al-Derini, juga oleh ketua Sindiket al-Ashraf. Al-Derini mengatakan dia datang untuk menyertai seruan sufi terhadap serangan dari Salafi Wahabisme, yang katanya menunjukkan tidak menghormati keyakinan atau agama lain.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Terima kasih :)