Sulaiman a.s telah memerintahkan untuk membangun sebuah istana kaca, yang beratap kaca dan tempat bawah lantai diisi dengan air yang di dalamnya ada ikan dan berbagai macam haiwan air. Kemudian Balqis pun dipersilakan untuk masuk ke istana ketika Sulaiman a.s sedang duduk di atas singgahsananya.
Allah Ta'ala berfirman yang ertinya; "Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapnya kedua betisnya, berkatalah Sulaiman; "Sesungguhnya ia adalah istana licin dibuat dari kaca." Berkatalah Balqis; "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim kepada diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam." [Surah an-Naml : 44]
Sulaiman a.s ketika menikahi Balqis, dia menetapkan Balqis sebagai ratu di Yaman dan Sulaiman a.s mengunjunginya sekali dalam sebulan dan bermalam di sana selama tiga hari. Setelah itu Sulaiman a.s kembali ke istananya. Lalu Sulaiman a.s memerintahkan para jin untuk membangunkan tiga istana untuk Balqis iaitu di Ghamdan, Salikhin dan Baitun. Wallahu a'lam.
"Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya. Dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu, Inilah anugerah kami, maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan-jawab. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik." [Surah Shaad : 36 - 40]
Ketika Sulaiman a.s meninggalkan kuda-kudanya kerana mengadap wajah Allah Ta'ala, maka Allah Ta'ala pun menggantinya dengan hembusan angin yang lebih kencang dan lebih cepat dalam perjalanan serta lebih agung dan tidak terlalu membebaninya sebagaimana firman Allah Ta'ala; "Angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana sahaja yang dikehendakinya." Iaitu dari negara mana pun yang Sulaiman a.s inginkan.
Sulaiman a.s mempunyai sebuah kenderaan berbentuk permaidani yang dibuat dari kayu dan yang mampu mengangkut semua yang diperlukannya. Diantara barang yang mampu untuk diangkut adalah rumah, istana, perkhemahan makanan, pasukan kuda, pasukan unta, rakyatnya dari manusia, jin serta haiwan-haiwan dan juga pasukan burung ketika Sulaiman a.s ingin melakukan perjalanan baik untuk bertamasya atau ingin menguasai sebuah kerajaan atau menyerang musuh di salah satu negeri dari negeri-negeri Allah Ta'ala, maka dia akan membawa segala sesuatu yang dia perlukan di atas permaidani itu. Kemudian dia akan memerintahkan angin itu agar berada di bawah permaidani sehingga permaidani terangkat dan berada di antara bumi dan langit. Setelah itu Sulaiman a.s memerintahkan angin agar berhembus, maka berjalanlah permaidani itu bersamanya. Jika Sulaiman a.s ingin perjalanannya lebih cepat maka dia memerintahkan angin agar berhembus lebih kencang, angin pun mentaatinya dan membawanya dengan cepat sekali, kemudian angin itu meletakkan permaidani Sulaiman a.s sesuai dengan keinginannya. Sulaiman a.s pernah melakukan perjalanan dari Baitul Maqdis menuju Istakhar dengan waktu hanya pagi sampai petang hari saja yang kalau ditempuh dengan perjalanan biasa boleh sampai satu bulan penuh, sebagaimana firman Allah Ta'ala yang ertinya;
"Dan Kami kurniakan kepada Nabi Sulaiman kuasa menggunakan angin untuk perjalanannya; sepagi perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan, dan sepetang perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan; dan Kami alirkan baginya mata air dari tembaga; dan (Kami mudahkan) sebahagian dari jin untuk bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan sesiapa dari jin itu yang menyeleweng dari perintah Kami, Kami akan merasakannya (pukulan) dari azab api neraka. Golongan jin itu membuat untuk Nabi Sulaiman apa yang dia kehendaki dari bangunan-bangunan yang tinggi, dan patung-patung, dan pinggan-pinggan hidangan yang besar seperti kolam, serta periuk-periuk besar yang tetap di atas tukunya. (Setelah itu Kami perintahkan): "Beramal-lah kamu wahai keluarga Daud untuk bersyukur!" Dan sememangnya sedikit sekali di antara hamba-hambaKu yang bersyukur." [Surah Saba' : 12 - 13]
Al-Hasan al-Bashri berkata; "Sulaiman a.s pernah mengadakan perjalanan dengan angin dari Damsyik dan berhenti di Isthahar untuk makan siang kemudian melanjutkan perjalanan ke Kabul dan bermalam di sana. Padahal jarak antara Damsyik dan Isthahar adalah sejauh perjalanan sebulan. Sedangkan jarak antara Isthahar ke Kabul jaraknya juga sejauh perjalanan sebulan."
Saya (Ibnu Katsir) berkata; para sejarawan telah menyebutkan tentang bangunan yang ada di Isthahar iaitu sebuah istana yang dibangun oleh para jin untuk Nabi Sulaiman a.s yang dahulunya merupakan istana Turki. Di samping istana itu, masih banyak lagi istana lain yang dikunjungi oleh Sulaiman a.s di antaranya ialah Tadmir, Baitul Maqdis dan Pintu Jabran serta pintu al-Barid yang keduanya juga berada di Damsyik.
As-Suddy mengatakan hanya dalam waktu tiga hari Sulaiman a.s mengunjungi semua istananya itu.
Para jin membangunkan bangunan yang bagus dan membuat singgahsana yang indah dan juga membuat gambar-gambar di atas tembok. Perkara ini diperbolehkan dalam syariatnya. Adapun para jin yang membuat piring-piring seperti kolam, maka Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, al-Hasan, Adh-Dhahak dan yang lainnya berpendapat bahawa para jin membuat piring-piring yang seperti kolam besar di bumi dan juga seperti besen.
Ibnu Jarir berkata; "Umur Sulaiman ibnu Daud a.s secara keseluruhan adalah 53 tahun. Pada tahun keempat dari pemerintahannya, Sulaiman a.s membangunkan Baitul Maqdis. Setelah Sulaiman a.s meninggal dunia, dia digantikan oleh puteranya yang bernama Rahba'am selama 17 tahun. Setelah itu pemerintahan terbahagi-bahagi di kalangan orang-orang Bani Israel.
[Imam Ibnu Katsir - Qashashul Anbiya']
p/s: Nabi Sulaiman a.s, tidak bermegah-megah dengan istananya. Nabi Sulaiman a.s suka menjamu rakyatnya dengan pelbagai hidangan makanan, tetapi dia sendiri makanan hariannya adalah roti kering bercampur minyak sahaja. Itulah manusia pilihan yang tidak terpengaruh dengan dunia malah hanya memandang akhirat lebih utama, subhanAllah .......
Sulaiman a.s mempunyai sebuah kenderaan berbentuk permaidani yang dibuat dari kayu dan yang mampu mengangkut semua yang diperlukannya. Diantara barang yang mampu untuk diangkut adalah rumah, istana, perkhemahan makanan, pasukan kuda, pasukan unta, rakyatnya dari manusia, jin serta haiwan-haiwan dan juga pasukan burung ketika Sulaiman a.s ingin melakukan perjalanan baik untuk bertamasya atau ingin menguasai sebuah kerajaan atau menyerang musuh di salah satu negeri dari negeri-negeri Allah Ta'ala, maka dia akan membawa segala sesuatu yang dia perlukan di atas permaidani itu. Kemudian dia akan memerintahkan angin itu agar berada di bawah permaidani sehingga permaidani terangkat dan berada di antara bumi dan langit. Setelah itu Sulaiman a.s memerintahkan angin agar berhembus, maka berjalanlah permaidani itu bersamanya. Jika Sulaiman a.s ingin perjalanannya lebih cepat maka dia memerintahkan angin agar berhembus lebih kencang, angin pun mentaatinya dan membawanya dengan cepat sekali, kemudian angin itu meletakkan permaidani Sulaiman a.s sesuai dengan keinginannya. Sulaiman a.s pernah melakukan perjalanan dari Baitul Maqdis menuju Istakhar dengan waktu hanya pagi sampai petang hari saja yang kalau ditempuh dengan perjalanan biasa boleh sampai satu bulan penuh, sebagaimana firman Allah Ta'ala yang ertinya;
"Dan Kami kurniakan kepada Nabi Sulaiman kuasa menggunakan angin untuk perjalanannya; sepagi perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan, dan sepetang perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan; dan Kami alirkan baginya mata air dari tembaga; dan (Kami mudahkan) sebahagian dari jin untuk bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan sesiapa dari jin itu yang menyeleweng dari perintah Kami, Kami akan merasakannya (pukulan) dari azab api neraka. Golongan jin itu membuat untuk Nabi Sulaiman apa yang dia kehendaki dari bangunan-bangunan yang tinggi, dan patung-patung, dan pinggan-pinggan hidangan yang besar seperti kolam, serta periuk-periuk besar yang tetap di atas tukunya. (Setelah itu Kami perintahkan): "Beramal-lah kamu wahai keluarga Daud untuk bersyukur!" Dan sememangnya sedikit sekali di antara hamba-hambaKu yang bersyukur." [Surah Saba' : 12 - 13]
Al-Hasan al-Bashri berkata; "Sulaiman a.s pernah mengadakan perjalanan dengan angin dari Damsyik dan berhenti di Isthahar untuk makan siang kemudian melanjutkan perjalanan ke Kabul dan bermalam di sana. Padahal jarak antara Damsyik dan Isthahar adalah sejauh perjalanan sebulan. Sedangkan jarak antara Isthahar ke Kabul jaraknya juga sejauh perjalanan sebulan."
Saya (Ibnu Katsir) berkata; para sejarawan telah menyebutkan tentang bangunan yang ada di Isthahar iaitu sebuah istana yang dibangun oleh para jin untuk Nabi Sulaiman a.s yang dahulunya merupakan istana Turki. Di samping istana itu, masih banyak lagi istana lain yang dikunjungi oleh Sulaiman a.s di antaranya ialah Tadmir, Baitul Maqdis dan Pintu Jabran serta pintu al-Barid yang keduanya juga berada di Damsyik.
As-Suddy mengatakan hanya dalam waktu tiga hari Sulaiman a.s mengunjungi semua istananya itu.
Para jin membangunkan bangunan yang bagus dan membuat singgahsana yang indah dan juga membuat gambar-gambar di atas tembok. Perkara ini diperbolehkan dalam syariatnya. Adapun para jin yang membuat piring-piring seperti kolam, maka Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, al-Hasan, Adh-Dhahak dan yang lainnya berpendapat bahawa para jin membuat piring-piring yang seperti kolam besar di bumi dan juga seperti besen.
Ibnu Jarir berkata; "Umur Sulaiman ibnu Daud a.s secara keseluruhan adalah 53 tahun. Pada tahun keempat dari pemerintahannya, Sulaiman a.s membangunkan Baitul Maqdis. Setelah Sulaiman a.s meninggal dunia, dia digantikan oleh puteranya yang bernama Rahba'am selama 17 tahun. Setelah itu pemerintahan terbahagi-bahagi di kalangan orang-orang Bani Israel.
[Imam Ibnu Katsir - Qashashul Anbiya']
p/s: Nabi Sulaiman a.s, tidak bermegah-megah dengan istananya. Nabi Sulaiman a.s suka menjamu rakyatnya dengan pelbagai hidangan makanan, tetapi dia sendiri makanan hariannya adalah roti kering bercampur minyak sahaja. Itulah manusia pilihan yang tidak terpengaruh dengan dunia malah hanya memandang akhirat lebih utama, subhanAllah .......
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Terima kasih :)