Jumaat, 27 Jun 2014

Kisah Mayat Bangun dari Kubur untuk ditanya bagaimana rasanya Kematian

Kisah Mayat Bangun dari Kubur untuk ditanya bagaimana rasanya Kematian
Pengenalan 

Ini adalah kisah tentang sekumpulan orang dari kalangan Bani Israel. Mereka ingin mengetahui sesuatu tentang kematian daripada orang yang telah merasakannya dan merasakan sakaratnya. Lalu mereka memohon kepada Allah agar menghidupkan seorang yang telah mati untuk mereka di salah satu kuburan mereka. Maka Allah menghidupkan seorang laki-laki yang memberitakan kepada mereka tentang panasnya kematian yang belum reda darinya sampai hari itu, padahal dia telah mati seratus tahun.

Nash Hadits

Dari Jabir bin Abdullah bahawa Rasulullah bersabda, "Ada sekelompok orang dari Bani Israel yang keluar mendatangi sebuah kuburan. Mereka berkata, 'Sebaiknya kita solat dua rakaat dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar mengeluarkan seorang yang telah mati, lalu kita bertanya kepadanya tentang kematian'. "Nabi bersabda," Lalu mereka berbuat demikian. Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba sebuah kepala muncul dari sebuah kubur di tanah perkuburan itu. Dia berwarna coklat dan di keningnya terdapat tanda sujud. Dia berkata, 'Wahai kalian, apa yang kalian inginkan dariku? Aku telah mati seratus tahun yang lalu dan panasnya kematian belum reda dariku sampai sekarang. Maka, berdoalah kalian kepada Allah Azza wa Jalla agar mengembalikan diriku sebagaimana semula."

Takhrij Hadits

Syaikh Nashiruddin Al-Albani mengenai takhrij hadis ini dalam Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah (6/1028), no. 1209, berkata, "Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Az-Zuhd (16-17), Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf (9/62) tanpa kisah. Begitu pula Bazzar dalam Musnad-nya (1/108/192-Kasyful Astar). Hadis ini diriwayatkan oleh Abd bin Humaid dalam Al-Muntakhab dari Al-Musnad (Q 1/152) dengan lengkap. Begitu pula Waki 'dalam Az-Zuhd (1/280/56) dan Ibnu Abi Dawud dalam Al-Baats (5/30).

Ucapan yang pertama darinya mempunyai penguat dari hadits Abu Hurairah secara marfu '.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud (2/126), Thahawi dalam Musykilil Atsar (1/40-41), Ibnu Hibban (109 - Mawarid).

Penjelasan Hadits 

Rasulullah mensyariatkan kepada kita untuk menyampaikan mengenai berita-berita Bani Israel. Beliau menjelaskan sebab hal itu dalam sabdanya, "Sesungguhnya pada mereka terdapat keajaiban-keajaiban." 

Kemudian beliau menyampaikan sebuah kisah dari mereka yang mengandungi salah satu keajaiban. Ialah kisah sekumpulan Bani Israel yang keluar menuju sebuah tanah perkuburan. Seorang dari mereka mengusulkan agar mereka melaksanakan solat dua rakaat, kemudian berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar mengeluarkan untuk mereka seorang yang telah mati supaya boleh menanyakan mengenai kematian kepadanya. Tujuan mereka adalah supaya ilmu dan iman mereka bertambah. Kerana, orang yang berziarah kubur dan memikirkan keadaan orang-orang yang telah mati, nescaya dia akan mengambil pelajaran. Dia akan menjadi seperti mereka, para mayat itu dulunya adalah orang-orang yang hidup sebelum nyawa mereka dicabut.

Seseorang akan menemui pelajaran jika dia memikirkan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits yang memberitakan mengenai maut dan sakaratnya, apa yang dirasakan oleh orang-orang yang dicabut nyawanya, dan apa yang terjadi pada mereka di kubur mereka. Dan di hadapan kita terdapat banyak nash dari Allah dan Rasulullah yang di dalamnya terdapat pelajaran dan nasihat bagi siapa pun yang diberi pemahaman dan pemikiran oleh Allah.

Jika seseorang menyaksikan orang-orang mati dihidupkan, dia bercakap dengan mereka dan mereka berbicara dengannya, maka iman akan bertambah jika Allah mahukan kebaikan untuknya dan memberinya hati yang khusus dan tawadhu'. Ramai manusia sepanjang sejarah telah menyaksikan orang mati yang dihidupkan. Korban pembunuhan pada suatu kaum Bani Israel dipukul oleh kaumnya dengan anggota badan lembu yang diperintahkan oleh Allah agar disembelih, maka Allah menghidupkannya dan dia mengatakan siapa pembunuhnya.

Orang yang melalui suatu negeri yang temboknya telah roboh hingga menutupi atapnya, dan dia merasa aneh jika Allah menghidupkan negeri ini setelah dia hancur lebur. Allah mematikan orang ini dan keldainya selama seratus tahun, kemudian menghidupkannya. Dia melihat kepada tulang-tulang, bagaimana Allah menyusun lalu membungkusnya dengan daging. Ketika bentuk ciptaan telah sempurna, maka ruhnya dikembalikan.

Manakala Ibrahim meminta kepada Allah agar menunjukkan bagaimana Dia menghidupkan orang mati, Allah memerintahkannya agar menyembelih empat ekor burung dan mencincangnya, lalu disebar di puncak empat gunung, kemudian memanggilnya. Tiba-tiba bahagian-bahagiannya berkumpul, ruhnya kembali dan bangkit dengan bertasbih kepada Tuhannya.

Pada masa Isa as, orang-ramai melihat bagaimana dia menghidupkan orang-orang mati (setelah berdoa kepada Allah), dan Allah menghidupkan orang-orang yang meninggalkan negeri mereka kerana takut mati sementara jumlah mereka ribuan setelah mereka mati. 

Juga hidupnya mayat ini yang dihidupkan oleh Allah kerana permintaan sekelompok orang dari Bani Israel kepada-Nya agar menghidupkan orang mati untuk ditanya mengenai kematian.

Allah mengabulkan doa mereka. Mayat ini menjenguk kepalanya dari dalam kubur. Rasulullah menjelaskan sifat mayat tersebut, seolah-olah dia hadir bersama mereka. Dia berwarna coklat dan di antara kedua matanya terdapat bekas sujud. Dia bercakap kepada mereka, mengingkari apa yang mereka lakukan kepadanya. Dia bercerita bahawa dia telah mati seratus tahun yang lalu dan panasnya kematian belum lenyap sampai masa Allah menghidupkannya sewaktu itu. Dia meminta kepada mereka agar berdoa kepada Allah supaya mengembalikannya seperti semula. 

Orang yang menceritakan kesan kematiannya yang telah berlangsung dalam waktu yang sekian lama, ini menunjukkan beratnya penderitaan manusia dalam urusan kematiannya, walaupun dia orang yang soleh sekalipun. Laki-laki ini termasuk orang yang soleh, buktinya adalah dia banyak melakukan solat, bekas sujud begitu jelas kelihatan di antara kedua matanya.

[Syeikh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar - kitab Shahih al-Qishas an-Nabawiy]


p/s: Bayangkan jika orang yang mati itu adalah ahli maksiat dan terlalu banyak dosa, dan tidak sempat bertaubat sebelum mati. Betapa seksanya, wal 'iyaadzu billah .......

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Terima kasih :)

Unikversiti Designed by Templateism.com & Copy Blogger Themes

Dikuasakan oleh Blogger.