....... bersambung dari Kisah permulaan Iblis membangkang
"Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan lainnya." [Al-Kahfi - 99]
"Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan lainnya." [Al-Kahfi - 99]
Bahawa hal ini menceritakan tentang jin dan manusia di Hari Kiamat nanti, mereka bercampur aduk dengan yang lainnya menjadi satu. Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Humaid, dari Ya'qub al-Qummi, dari Harun ibnu Antrah, dari seorang guru dari kalangan Bani Fazzarah berhubungan dengan makna firman-Nya;
"Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan lainnya." [Al-Kahfi - 99]
Bahawa apabila jin dan manusia bercampur menjadi satu, Iblis berkata, "Aku akan mencari berita mengenai perkara ini buat kalian." Maka Iblis pergi ke arah timur, dia menjumpai para malaikat telah menghalangnya. Kemudian Iblis pergi ke arah barat, maka dia menjumpai para malaikat yang telah menjaga bumi kawasan itu. Iblis berkata, "Tidak ada jalan." Lalu dia pergi ke arah kanan dan kiri sampai ke hujung dunia, maka dia menjumpai para malaikat yang menjaganya, hingga Iblis berkata, "Tidak ada jalan bagiku."
Ketika Iblis dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba di tengah jalan muncul sesuatu seperti jaring, maka jaring itu menangkap Iblis dan keturunannya. Ketika Iblis dan keturunannya telah masuk ke dalam perangkap itu, tiba-tiba neraka bergejolak, dari dalamnya Allah S.w.t mengeluarkan salah seorang malaikat penjaganya. Malaikat itu berkata, "Hai Iblis, bukahkah dahulu kamu mempunyai kedudukan di sisi Tuhanmu, bukankah kamu dahulu tinggal di dalam syurga?"
Iblis menjawab, "Hari ini bukanlah hari celaan, Seandainya Allah memfardhukan kepada diriku suatu kewajipan, nescaya aku akan menyembah-Nya dalam menunaikan kewajipan itu dengan amal ibadah yang belum pernah dilakukan oleh sesiapa pun sepertinya dari kalangan makhlukNya." Malaikat penjaga neraka itu berkata, "Sesungguhnya Allah telah memfardhukan kepadamu satu kewajipan." Iblis bertanya, "Kewajipan apakah itu?" Malaikat menjawab, "Allah memerintahkan kepadamu agar masuk neraka." Maka malaikat itu mengibaskan sayapnya kepada Iblis dan keturunannya, sehingga Iblis dan keturunannya terlempar ke dalam neraka. Ketika itu neraka bergemuruh menggelegar dengan suara yang dasyat, tiada seorang malaikat terdekat, dan tiada seorang nabi yang diutus pun melainkan terduduk di atas lututnya (kerana ketakutan).
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim melalui hadits Ya'qub al-Qummi dengan sanad yang sama.
[Imam Ibnu Katsir - Tafsir Ibnu Katsir, surah al-Kahfi : ayat 99]
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Terima kasih :)