Jumaat, 9 Mei 2014

Empat jenis Pendakwah

Bagi seorang Muslim, dakwah merupakan kewajipan yang tidak boleh ditawar. Kewajiban dakwah merupakan suatu yang tidak boleh dihindarkan dari kehidupan. 


Dakwah melekat erat bersamaan dengan pengakuan dirinya sebagai seorang Muslim. Orang yang mengaku sebagai Muslim, dia menjadi seorang juru dakwah. 

Sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya, "Sampaikan apa yang kamu terima dariku walaupun hanya satu ayat". Atas dasar ini, dakwah merupakan bahagian penting dalam kehidupan seorang muslim.

Ada empat jenis dakwah:

Pertama, seperti Air hujan, berdakwah ke tempat manapun, tidak memilih-milih lokasi; kaya miskin, pejabat rakyat, tua muda, muslim kafir dan sebagainya. 

Allah SWT berfiman: "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (kerana kamu) menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepa Allah ..." (QS.Ali Imron: 110). 

Lihat juga surat Annahl 82 dan 125, Al Ghasiyah 21-22, Ali Imran 104, Annisa 95-96, Yusuf 108, Fusshilat 33, as-saf 10-13). 

Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda: "Apabila umatku sudah meninggalkan amar makruf nahi mungkar maka tercabutlah bagi mereka keberkahan wahyu." (HR.Hakim dan Tirmidzi)

Kedua, seperti air telaga, orang-ramai mendatangi ulama untuk mendapatkan ilmu, hikmah, faedah. Firman Allah dalam Surah Fathir ayat 28: "Diantara hamba-hamba Allah yang takut kepadaNya, hanyalah para ulama ..." 

Lihat juga Surat Attaubah: 122, Al Ahzab 39, Al Haj 54. Rasulullah SAW bersabda: "Ulama itu para penerima amanah Rasul selama tidak bergelumang dengan kuasa, dan tidak menjadikan dunia sebagai tujuan. Apabila mereka dikendalikan oleh kekuasaan dan menjadikan dunia sebagai tujuannya, sungguh mereka telah khianat pada para Rasul. Hati-hatilah menghadapi mereka."  (HR.Uqaily dari Anas)

Ketiga, seperti air pam, berdakwah jika dibayar, jika tidak dibayar dia tidak mahu berdakwah, seperti air pam yang mampet. Allah SWT berfirman: "Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca kitab? Tidakkah kamu mengerti." (Surah Al-Baqarah: 44). 

Lihat juga Al Baqarah :174-175 dan Ali Imran: 187. Rasulullah SAW bersabda; "Barangsiapa yang mencari ilmu (yang dengan ilmunya tersebut) hanya untuk pandai berhujah (beragumentasi) dengan para ulama atau untuk menipu / mengelabui orang-orang jahil, atau hanya ingin mendapatkan kemuliaan manusia (dengan menjadi terkenal) maka Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka." (HR.Tirmidzi)

Keempat, seperti air kotor, dakwah bercampur dengan maksiat, dia berdakwah tapi juga melakukan perbuatan dosa, maksiat dan kezaliman. 

Firman Allah dalam Al-Quran Surat As-Shaf : 2-3 menjelaskan,: "Wahai orang-orang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci disisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." 

Rasulullah SAW bersabda: "Jika seorang alim tidak mengamalkan apa yang diketahui orang alim tersebut akan masuk neraka." (HR.Dailamy)

Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda; "Sesungguhnya Allah SWT tidak mencabut ilmu secara langsung dari hati hamba-hambaNya, akan tetapi Allah mencabut ilmu itu dengan cara mewafatkan para ulamanya, sehingga tidak ada seorang pun yang tertinggal di kalangan mereka. Dan pada waktu itu umat manusia menjadikan pemimpin mereka dari orang yang jahil; yang apabila mereka ditanya, maka mereka memberikan fatwa tanpa didasari ilmu, sehingga mereka tersesat dan menyesatkan." (HR.Bukhari dan Muslim). 

Jika kita merujuk apa yang diucapkan Ali bin Abi thalib karramallahu wajhah, saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Pada akhir zaman akan datang suatu kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka mengutip ucapan manusia terbaik (Nabi SAW), tetapi tidak melewati tenggorokan mereka (tidak di amalkan). Mereka tercabut dari agama sebagaimana anak panah tercabut dari busurnya. Ketika Rasulullah Isra Mi'raj melihat orang-orang yang dipotong lidah mereka dengan pemotong dari api.

"Lalu aku bertanya, siapa mereka itu ya, Jibril? "Mereka adalah para da'i (pendakwah) dari umat anda yang menyuruh berbuat kebajikan tetapi lupa diri mereka sendiri", jawab Jibril. Semoga kita dijauhkan dari jenis pendakwah air pam dan air kotor. 

[Era Muslim / ROI / Dz]




Unikversiti Designed by Templateism.com & Copy Blogger Themes

Dikuasakan oleh Blogger.