Sabtu, 13 Ogos 2011

Mualaf Elena Pouliasi dulu anggap muslimah pakai jilbab itu tertindas


Melihat penampilannya sekarang, tak ada yang menyangka gadis yang membesar dalam lingkungan kelas menengah Yunani ini belum pernah ada hubungan dengan islam sampailah dia menginjak usia 20-an tahun. Elena Pouliasi, kini anggun dalam balutan busana Muslimah. Dia bersyahadah setahun lalu dengan mengambil risiko yang sangat besar, iaitu retaknya hubungan dengan keluarga besarnya. "Setidaknya, orang tua saya tahu saya 'jatuh' ke arah kebenaran, bukan ke jurang dadah," dia tersenyum menuturkannya. 

Elena mengenal Islam jauh dari negaranya, iaitu di Britain. Dia terbang ke negara itu untuk melanjutkan pelajaran, tiga tahun lalu.

Di negara ini, populasi Muslim cukup ramai. Dia kerap berhubung dengan mereka baik di kampus atau di sekitar tempat dia tinggal di London. 

"Seperti kebanyakan orang Yunani, saya membesar dengan mentaliti bahawa Muslim adalah orang-orang yang ketat dan tertindas. Saya melihat wanita dengan jilbab dan saya prihatin. Mereka sungguh tak punya kehidupan," dia menceritakan apa yang ada dalam fikirannya ketika sebelum Islam. 

Namun makin dekat dengan mereka, Elena menemui keadaan yang berbeza. Dua sahabatnya di London berasal dari Arab Saudi - dia menggambarkan mereka sebagai sangat cerdas dan berbakat - dan apa yang dibayangkannya tentang ketertindasan sangat jauh dari kenyataan. 

"Mereka secara alami mengenakan jilbab. Tapi mereka sungguh bebas," katanya. 

Elena mulai mengambil tahu tentang Islam. Dia juga kerap membaca AlQuran dalam terjemahan bahasa Yunaninya. "Saya mulai menyedari bahawa saya keliru selama ini. Saya melihat, sebagai contoh, cinta dan menghormati wanita dan ibu adalah keutamaan dalam Islam," katanya. 

Dia semakin lanjut belajar Islam. "Hampir tidak sedar saya berhenti minum dan makan daging babi," katanya. 

Proses ini berlangsung sekitar lapan bulan. "Saya merasa saya mulai hidup sebagai seorang Muslim. Saya berhati-hati ketika saya keluar, saya lebih berhati-hati dengan pakaian yang saya pakai, saya berhenti bersumpah serapah, dan menjadi lebih murah hati dan sopan," katanya. 

Pada 15 Mei tahun lalu, dia secara rasmi menjadi seorang Muslim. Jilbab sempat menjadi hal yang dikhuatirkannya. Pada awalnya, dia mengenakan jilbab ketika dia di luar pejabat, tapi setelah masuk halaman ke pejabatnya, dia terburu-buru melepaskan dan menyimpannya di dashboard keretanya.

Namun, kini dia konsisten memakainya, apa pun risiko yang dihadapi. Elena kini memiliki pejabat sendiri, sebuah biro penerjemah rasmi.

[Kathimerini.gr , Siwi Tri Puji B - Republika.co.id]

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Terima kasih :)

Unikversiti Designed by Templateism.com & Copy Blogger Themes

Dikuasakan oleh Blogger.